Hari Anak Nasional, 23 Juli 2017

#Late post untuk Hari Anak Nasional, 23 Juli 2017

Kemarin dapat broadcast dari grup WA,,isinya tulisan bagus dari Ibu Indari Mastuti.. sebelumnya mohon maaf kepada Ibu Indari Mastuti yang tulisannya saya tulis ulang tanpa minta ijin karena memang sangat inspiratif..

Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2017, yang jadi perhatian utama adalah bagaimana menjaga anak - anak tetap dalam porsinya sebagai anak  - anak, mereka bisa mendapat perlindungan dan kasih sayang dari orang dewasa sekitarnya dengan perlakuan yang semestinya. Tanpa merenggut indahnya masa kecil mereka. Salah satu hal yang sering terjadi dan menghancurkan mental anak - anak adalah bullying, cara menjaga mental anak - anak tetap baik adalah dengan mengajarkan mereka menghadapi dan menyikapi situasi seburuk apapun yang mungkin akan mereka hadapi nanti.

Isi dari status di salah satu sosmed ibu Indari adalah sebagai berikut...
Mengajarkan anak - anak lebih siap menerima bully dan mengubahnya menjadi langkah positif. “Anak harus kuat di bully dan bisa menghadapi dengan perkasa” ujar suami saya (ibu Indari). Akhirnya, itu tekad saya dan menjadi bahan ajar di sekolah Gratis. Sebab bully tidak mengenal pilih kasih :v

Hasil gambar untuk bullying

Semua anak akan mengalami bully baik secara langsung atau tidak.
Anak gemuk akan dibully si gendut
Anak berkulit gelap akan dibully item
Anak memiliki keterbatasan fisik, akan dihina
Anak terlalu aktif akan tetap dibully
Ada banyak alasan terjadinya bullying

Bahkan saya menemukan pengalaman yang dishare beberapa korban bully
Terlalu  cantik, dibully!
Terlalu pintar, dibully!
Terlalu agamis, dibully!
See,, ada banyak alasan untuk dapat bully dari orang orang di sekeliling kita
Bully bisa mematahkan semangat anak jika mereka tidak dipersiapkan untuk kuat menghadapinya

Bagaimana Mengajarkan Anak Menerima Bully Dengan Positif?
  1. Jadilah tempat hangat menerima curhat anak yang di bully. Kalau mereka menangis biarkan mereka menangis untuk melegakan hatinya.
  2. Sampaikan kebenaran bahwa dunia tidak hanya diisi orang baikk tapi juga ada orang yang “belum baik” atau jahat sehingga mereka akan menerima bentuk perlakuan dengan lebih siap
  3. Edukasi bahwa mereka harus selalu positif menerima apapun komentar orang, misalnya pagi ini Ammar yang baru saja sembuh dari cacar bertanya, “masuk SD nanti wajahku masih bintik bintik hitam, malu gak ya? Kalau ada yang ngatain aku gimana?” dan saya menjawab, “justru dengan wajah bintik bintik kamu bisa bilang ke temanmu mengenai cacar. Katakan pada mereka bahwa cacar akan kena pada siapa saja dan kasih tahu cara mereka menghadapi cacar” Ammar mengangguk angguk.
  4. Ajarkan mereka melawan jika sudah keterlaluan bullynya,bukan dengan bersembunyi dan bersedih, “melawan itu akan membuat mereka takut, kalau kamu menangis mereka akan semakin membully”
  5. Katakan bahwa “kasihanilah yang membully karena bisa jadi mereka tidak paham bahwa bully itu tidak baik atau mungkin mereka sebenarnya lebih buruk dibandingkan kita. Tugasmu adalah melangkah terus”
  6. Buka mindset anak bahwa mereka istimewa terlepas dari kekurangan yang mereka miliki. Mereka terlahir sebagai bintang dan sampai kapanpun akan menjadi bintang.
  7. Ubah bully sebagai pembuktian yang positif. Ketika seorang anak mengatakan pada saya bahwa dia dibully karena rumahnya sempit, maka saya mengatakan “artinya kamu harus jadi anak hebat yang kelak bisa memiliki rumah lebih besar dari sekarang!” biarkan anak memiliki tekad untuk mengubah hal negatif menjadi hal positif.
Apa yang saya share di status ini adalah pendapat saya dan yang saya ajarkan pada anak anak. Semoga bermanfaat, selamat menjadi ibu yang hebat untuk mencetak anak yang kuat
Salam untuk seluruh ibu di Indonesia.
Indari Mastuti.

Demikian lah tulisan Ibu Indari Mastuti pada salah satu akun sosmednya.

Dengan begitu kita harus lebih aware atas pergaulan anak – anak yang sekarang agak memprihatinkan. Dengan dukungan dari para orang tua, kita berharap insya Allah akan lebih banyak anak – anak yang tidak membully dan dibully.









8 komentar:

  1. Terlalu kece gk di buly kyknya ya 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. kece masuk kategori "terlalu cantik" kayanya kak wkwk

      Hapus
  2. Hari gini, terkadang orang2 lebih suka acuh dg broadcast an message yg baik semacam itu. Padahal hal-hal baik yg dishare kan bisa jadi inspiratif dan edukatif.
    Semoga artikel ini bisa mencerahkan para calon ibu, supaya nantinya bisa mendidik anak2nya dg baik dan tidak terpengaruh oleh "bullying"..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah kk Cory sayang,,,semua mulai dari diri sendiri, kita peduli apa ga dengan sekitar :v
      aamiin..

      Hapus
  3. Insyaallah penerus bangsa akan menjadi lebih baik. Dengan akhlaq yang baik mba barbie :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin,,semua kembali dari kepedulian para orang tua karena mereka adalah wahidun madrasah (sekolah pertama) dalam hidup anak2 :)

      Hapus