Semur Jengkol - My FaV Food Setelah Jengkol Balado. Lohh Tetep Jengkol Juga wkwkw



Indonesia adalah negara dengan beragam kebudayaan yang unik dan indah. Bermacam suku bangsa, tarian dan lagu daerah, kuliner yang menggoda selera serta bahasa yang berbeda - beda di tiap sukunya. Membahas salah satu ragam budayanya dalam bidang kuliner memang tidak pernah ada habisnya. Makanan dan minuman yang tersebar di seluruh nusantara memiliki khas masing - masing sesuai daerahnya. Salah satunya adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari Jakarta atau betawi yakni semur jengkol.



Apa Itu Jengkol?
Sebelum kita bahas mengenai makanan dengan judul “semur jengkol” ini, ada baiknya kalian mengenal dulu apa itu jengkol? Pasti kalian sudah pernah mendengar kata “jengkol”. Ya, jengkol itu termasuk dalam kelas polong-polongan atau biji-bijian (Fabaceae) yang baunya luar biasa khasnya. Bisa dibilang jengkol adalah jenis bahan makanan yang dapat mengeluarkan bau yang menyengat seperti petai dan durian.

Dalam bahasa latin, jengkol disebut Archidendron pauciflorum. Disebut jengkol karena bijinya mengandung asam jengkolat atau asam amino yang mengandung sulfur. Bentuknya gepeng berbelit dan membentuk spiral berwarna lembayung tua. Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna coklat mengkilap. Bau dari jengkol keluar bahkan mulai dari saat mentahnya, saat dimasak dan saat sudah dicerna oleh tubuh. Baunya akan tetap ada dan menimbulkan bau tak sedap pada urin, keringat dan feses.

Jengkol sering dinikmati dalam keadaan masih mentah karena masih manis dan empuk, sedangkan jengkol yang sudah tua akan berwarna kuning tua, keras dan pahit rasanya.

Kenapa Jengkol Bau?

Jengkol memiliki bau yang khas, ada orang yang suka baunya ada juga yang tidak. Jengkol mengeluarkan bau dikarenakan adanya zat asam jengkolat atau asam amino yang mengandung sulfur. Kandungan sulfur dalam asam jengkolatnya bervariasi, sekitar 1 - 2 % dari massa jengkol tersebut.

Cara Pengolahan

Jengkol yang mentah dan masih muda sering dibuat lalapan. Teksturnya agak keras namun bila dimasak maka akan menjadi lebih empuk. Dalam makanan khas Indonesia, jengkol biasa dimasak menjadi rendang atau semur jengkol. Bahasan kali ini, bagaimana cara mengolah atau memasak jengkol menjadi semur jengkol. Salah satu Makanan khas Indonesia yang berasal dari Betawi ini menjadi nikmat dan sedap.

Pertama – tama siapkan bahan – bahan sebagai berikut:
  1. 500 gram Jengkol
  2. 5 siung bawang putih
  3. 3 siung bawang merah
  4. 6 buah kemiri
  5. 5 butir cengkeh
  6. 1 buah Pala
  7. Lada (Merica) secukupnya
  8. Gula jawa atau gula putih secukupnya
  9. Garam secukupnya
  10.  Kecap manis secukupnya
Setelah bahan siap, selanjutnya langkah – langkah memasaknya. Cara memasaknya sama seperti membuat semur daging biasa.

1.      Haluskan bawang putih, bawang merah, kemiri lalu tumis dengan minyak goreng secukupnya.
2.    Setelah bumbu yang ditumis tercium harumnya, masukkan jengkol yang sudah sempat di rendam semalaman dan dicuci bersih serta sempat direbus dulu agar empuk. Tambahkan cengkeh, buah pala dan beri air secukupnya.
3.    Masukkan gula jawa atau boleh juga gula putih (tergantung selera), lada dan garam serta kecap manis. Dan cicipi sesuai selera kalian.
4.      Masak hingga mendidih dan warna jengkol menghitam karena sudah menyerap bumbunya.
5.     Jumlah bahan diatas cukup untuk tiga porsi. Dan memasaknya tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 20 menitan.

Cara Agar Jengkol Tidak Berbau 

Ada banyak cara mengakali jengkol mentah agar saat dimasak dan dimakan tidak terlalu menyengat baunya. Berikut tips nya, mari kita cek!

1.      Rendam jengkol semalaman agar saat direbus tidak butuh waktu lama
2.      Rebus dengan daun jeruk dan airnya harus diganti tiga kali selama proses perebusan
3.      Atau bisa juga rebus dengan arang hitam
4.      Atau bisa juga dengan daun jambu biji
5.    Cara lain, bisa dengan mengubur jengkol dulu dalam tanah semalaman, lalu direndam semalaman juga. Agak repot memang, namun harus dilakukan agar meminimalisir bau dari jengkol saat pengolahan, terutama untuk orang yang doyan makan jengkol tapi tidak mau terganggu oleh baunya yang dapat mempengaruhi penampilannya.
6.     Setelah makan jengkol, biasanya para perokok akan merokok dan minum kopi hitam atau bisa juga kopi luwak
7.      Untuk yang bukan perokok bisa makan timun, gosok gigi dan kumur dengan obat kumur.
Bau yang akan tetap ada saat kita buang air hanya akan bertahan sekitar beberapa hari. Selama kandungan asam jengkolat dalam tubuh sudah habis, baunya yang ada pada urin, feses atau keringat kita akan hilang dengan sendirinya.

Menu Lain Pelengkap Semur Jengkol

Makan semur jengkol bisa hanya dengan nasi panas, dan itu sudah cukup nikmat. Namun dalan makanan khas indonesia yang berasal dari Betawi ini, kurang greget rasanya bila makan semur jengkol tanpa nasi uduk, tempe orek, balado telur dan ayam goreng. Makanan khas indonesia asal Betawi ini sangat nikmat dimakan pagi hari, bahkan ada juga penjual nasi uduk yang menjualnya pada malam hari sampai tengah malam. Makanan khas Indonesia asal Betawi ini juga nikmat dimakan tengah malam sambil duduk di depan rumah menikmati angin malam yang sejuk.

Bahaya dan Manfaat Mengkonsumsi Jengkol 

Setiap jenis makanan dan minuman, baik yang diolah matang ataupun mentah memiliki manfaat dan bahayanya masing – masing. Begitupun pada jengkol. Makanan ini memiliki bahaya bila dikonsumsi secara berlebihan. Jengkol mengandung asam jengkolat (satu – satunya nama ilmiah yang menggunakan bahasa Indonesia). Asam ini bersifat sama dengan uric acid atau asam urat, yang bila kebanyakan konsentrasinya tinggi dan dapat mengkristal dalam urin.

Kristalnya berbentuk runcing dan dapat melukai pembuluh darah di ginjal dan saluran kencing. Itulah sebabnya orang yang sering makan jengkol akan jarang buang air kecil. Bila dibiarkan akan timbul gejala batu ginjal. Air pipisnya jadi tidak bisa keluar karena mengalami retensi urin, biasa orang menyebutnya “kejengkolan”. Jadi, setelah makan jengkol disarankan agar mengkonsumsi air putih yang banyak atau minum soda, agar asam jengkolatnya dapat larut dan tidak menimbulkan retensi urin.

Adapun gejala kejengkolan itu adalah perut akan sakit dan nyeri hebat, mual bahkan sampai muntah, susah buang air kecil (biasa disebut “anyang – anyangan”), dan yang lebih parahnya, volume air pipis yang dikeluarkan akan semakin berkurang dan kadang disertai bercak darah.

Karena apapun yang dikonsumsi secara berlebihan akan menjadi buruk bagi tubuh kita, bahkan untuk yang sebenarnya bermanfaat sekalipun. Ada baiknya makanlah secukupnya agar manfaatnya dapat kita peroleh. Manfaat jengkol antara lain:

1.      Memiliki kandungan protein nabati yang tinggi dibanding kedelai dan kacang hijau. Protein berguna untuk pembentukan sel dan jaringan baru, menstabilkan sistem hormon dan menambah kecerdasan serta fokus pada otak.
2.      Kandungan zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida dalam darah agar tubuh tidak lemas.
3.      Kadar Kalsiumnya mencegah tulang kita dari pengeroposan. Jadi malah lebih baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui yang membutuhkan banyak kalsium.
4.      Terdapat kandungan fosfor yang sama dengan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
5.      Banyak kandungan vitaminnya, yaitu vitamin A, B1, B2 dan C.

Begitu banyak manfaatnya jika kita mengkonsumsi jengkol secara bijak dan makanan satu ini sangat direkomendasikan untuk menjaga kesehatan kalian. Demikianlah penjelasan salah satu dari makanan khas Indonesia yang berasal dari Jakarta ini. Semoga bermanfaat dan tipsnya dapat meminimalisir bau yang ditimbulkan bagi para penikmat semur jengkol tersebut.

1 komentar: